Tuesday, September 10, 2019

Bagaimana Teknik Menata Dan Merapikan Baju Almari Agar Mudah Menemukan Kembali


Berawal saat ingin menghadiri undangan pertemuan arisan keluarga pada hari Minggu, tanggal 8 September 2019 di Sidoarjo, bahwa telah menjadi kesepakatan bersama bahwa disetiap kegiatan arisan keluarga menggunakan kostum yang sama, dan ini hanya berlaku untuk perempuannya saja, sedangkan untuk laki bebas menggunakan baju asal rapi (pilih kasih ya...memang sudah dari sononya kalo kaum adam harus mengalah kepada kaum hawa hehehe..)

Apa kostum baju perempuan yaitu menggunakan kostum baju berwarna hitam dan kerudungnya warna kuning. Untuk kerudung memang sudah diseragamkan baik motifnya, jahitannya, modelnya yang panjang menjuntai (yang penting ndak sampai menjuntai ke lantai hehehe..), khas warna kuningnya yang cerah (secerah yang menggunakan kerudung xixixi..).

Informasi undangan sudah disampaikan melalui Whatshapp, maklum zaman digital. Kenapa harus lewat WA karena lebih cepat, efektif dan efisien, yaitu cepat dan tepat diterima oleh seluruh anggota keluarga, tanpa biaya / irit poool karena tidak harus datang ke seluruh anggota keluarga. Misalkan ada yang rumahnya di kediri atau Jakarta, masak harus pergi ke sana ? khan dihitung harga tiket sudah berapa ? waktu yang dibutuhkan? dan akomodasi lain-lain. Bagi yang kerja masak harus ijin kantor dengan alasan mengantar undangan arisan hehehe...

Padahal woro-woro undangan sudah diterima seminggu sebelum acara dimulai. Saat membaca WA dalam hati "santai masih seminggu lagi, masih lama ". Dan dalam pikiranku baju dan kerudung sudah di cuci dan disimpan di almari.

Tak terasa hari berjalan begitu cepat dan sampai menginjak hari Sabtu, yang memang rencana awal berangkat Sabtu pagi karena undangan arisan keluarga pada hari Minggu, pukul 07.00 WIB tepat. Mengingat jarak rumah jauh yaitu berada di kota Mojokerto, akhirnya batal berangkat pagi, mau tau kenapa berangkatnya di delay ? Karena hanya mencari baju dan kerudung yang mau digunakan saat arisan tidak ketemu. Sementara seluruh isi dalam almari sudah diacak-acak dan sebagian sudah dikeluarkan,  maka mau tidak mau, baju yang dikeluarkan harus dirapikan kembali.

Maka dari kejadian tersebut diatas, saya tidak mau terulang kembali ! Karena pekerjaan mencari baju merupakan pekerjaan yang membosankan dan memakan waktu yang lamaaa. 

Mengapa ?? 

Membosankan karena sudah mengobrak abrik semua almari, mata melototi baju yang akan dicari tetapi belum ketemu-ketemu, dan otomatis waktu yang dibutuhkan juga lama. Sebagai emak-emak waktunya tidak efisien, karena tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.
Maka pertama-tama yang saya lakukan yaitu berfikir bagaimana kejadian ini tidak akan terulang kembali ? Berikut teknik menata dan merapikan baju di almari agar memudahkan menemukan saat ditemukan ? 

1. Memilah-milah baju menjadi dua yaitu :
    a. Baju yang bisa digunakan
    b. Baju yang tidak digunakan dan untuk disingkirkan serta tidak disimpan di almari lagi
Dalam hal ini kriteria baju yang sudah tidak digunakan yaitu baju yang ukurannya kekecilan, model baju ketinggalan zaman (sudah tidak up to date kata anak zaman now hehehe..), corak yang norak maka baju-baju tersebut dipilah dan disendirikan.
Kemudian baju yang sudah dipilah tersebut dilihat apakah masih layak digunakan ? Jika masih layak maka diberikan kepada tetangga yang tidak mampu, orang yang lagi membutuhkan, hitung-hitung buat amal.

Dengan keluarnya baju yang tidak digunakan, maka almari menjadi berkurang. Yang otomatis akan memudah dalam penataannya dan almari hanya di isi yang memang benar-benar digunakan saja.

2.  Memilah Baju Yang Sudah Di Pilah

Hasil Pilahan baju yang yang bisa digunakan tersebut, akan di pilah kembali / kedua kali dan dikelompokkan berdasarkan :
     a. Apakah baju masih digunakan rutin ?
     b. Apakah baju digunakan dalam waktu yang lama atau hanya ada even saja ?
Jika sudah dikelompokkan bajunya  maka penyimpanan disendirikan sesuai kelompok tersebut  dan jangan dimasukkan kedalam almari dulu
3.  Membersihkan Dalam Almari Terlebih Dulu, biasanya khan ada kotoran/debu/binatang kecil-kecil, orang jawa bilang ada "binatang yang tinggal di sawang". Setelah dibersihkan biasanya saya beri alas koran di dasar almari dan diberikan pengharum baju (orang jawa bilang kapur barus). Biar dalam lemari tidak lembab dan menghindari binatang kecil masuk dalam almari.

4. Menata Dan Menyimpan Baju Ke Dalam Almari

Setelah baju dikelompokkan dalam point 2, maka baju dimasukkan dalam almari. Dan menatanya dikelompokkan lagi misal : baju yang sering digunakan, ada baju atasan, bawahan atau long dress. Maka penyimpanannya disendirikan sesuai kelompok tersebut.

Yaitu seperti: Baju Long dress dikumpulkan kelompok long dress, baju atasan dikumpulkan dengan atasan, kerudung dikumpulkan dengan kerudung, dll. Dan biasanya baju yang rutin digunakan ditata di barisan almari nomer 1 dan 2.

Sedangkan baju yang digunakan dalam waktu yang lama/hanya ada even saja, maka menatanya disendirikan dan diletakkan di dalam almari baris terakhir 4. Sambil di check atau istilahnya di evaluasi lagi apakah baju tersebut lama tidak dipakai hingga satu tahun maka wajib dan harus dikeluarkan dari almari. Selanjutnya berlaku tindakan no. 1.

Maka dari kejadian tersebut saat membutuhkan baju apapun mudah ditemukan dan tidak membutuhkan waktu yang lamaaaa.
 
Demikian teknik menata dan merapikan baju di dalam almari, semoga bisa memberikan inspirasi kepada semua tidak hanya buat kaum hawa (emak-emak dan mbak-mbak) tetapi juga buat berguna kaum adam (bapak-bapak dan mas-mas).

Salam kekeluargaan dan bahagia.


No comments:

Post a Comment

Tips Membuat Sate Telur Gulung Yang Mudah, Gurih, Enak dan Pastinya Berhasil Di Gulung

Hai sobatku semua.... Pastinya mengetahui apa itu makanan camilan yang satu ini yaitu sate telur gulung. Biasanya sate telur gulung banya...