Pagi ini, hari Selasa tanggal 10 September 2019, saya tergelitik untuk mengupas tentang per-kereta apian khususnya kereta ekonomi KRD. Mengapa membahas kereta KRD ? Karena kereta KRD merupakan kereta kesayangan yang setiap hari telah mengantar berangkat ke Surabaya setiap pagi.
Masak kereta yang ditumpangi setiap hari tidak mengetahui seluk beluk dan segala informasinya.
Disini saya akan jelaskan beberapa hal yang umum karena tidak mengetahui lebih banyak dan terinci dan dibantu dari informasi teman seperjuangan yang lebih lama sebagai penglaju kereta. Dan dari informasi tersebut saya coba menuangkan, semoga berguna dan berbagi ilmu tentang perkereta-apian.
Bapak/Ibu/Kakak.. kan pasti pernah naik kereta api ya...apakah kereta ekonomi/bisnis/esksekutif.
Bapak/Ibu/Kakak.. kan pasti pernah naik kereta api ya...apakah kereta ekonomi/bisnis/esksekutif.
Coba mulai sekarang bisa dilihat tentang hal-hal sebagai berikut :
I. Di Luar Body Kereta, tepatnya tertulis di bagian tengah bawah terdapat tulisan seperti ini :
K3 0 65 59 SDT
Dari keterangan gambar tersebut yaitu :
K = Kereta
3 = Kelas ekonomi
0 = Kode sarana yang tidak memiliki mesin penggerak
65 = Tahun sarana mulai dipakai
59 = Nomor urut atau seri sarana
Yang dimaksud dengan sarana adalah alat penunjang operasional
SDT = Sidotopo yang sebagai dipo induk kereta lokasi perawatan sarana tersebut
TS = Train Seat, pengertiannya sarana dalam fungsi sistem kelistrikan kereta
BK = Berat Kosong (29200 kg)
MD = Mulai Dipakai (biasanya tertulis lengkap, kalo sarana lama biasanya hanya tahunnya saja, misal 1965)
P24 = Perawatan 24 bulan
SGU = Balaiyasa/bengkel Surabaya Gubeng
P48 = Perawatan 48 bulan
YAD = Yang Akan Datang
Pem = Pemeliharaan yang akan dirawat
Misal Pem18 = Pemelihaaran boggie/rangkaian roda dan pengereman
Pem19 = Pemeliharaan rangkaian kelistrikan
II. Di Tubuh Kereta, Terdapat Beberapa Istilah Sebagai Berikut :
A. Keamanan dan penunjang pengoperasional kereta tersebut pada saat digunakan
Seperti :
Semboyan 21 dalam pengertian ini adalah sebagai tanda akhir dari suatu rangkaian. Di sini terdapat dua (2) perbedaan waktu untuk penggunaannya yakni siang menggunakan skip atau lempengan besi berwarna merah berbentuk bundar melonjong yang diletakkan di badan luar samping atas kereta.
Lampu yang digunakan ini terdapat 2 macam warna. Warna hijau menghadap ke depan diperuntukkan sebagai pertanda kepada ujung rangkaian depan yakni masinis/petugas lain di sekitar Ka bahwa di sisi lampu hijau tersebut merupakan akhir dari sebuah rangkaian kereta. Sedangkan untuk warna merah lampu menyala menghadap ke belakang Ka yang mengisyaratkan kepada petugas yang berdinas di sekitar Ka tersebut.
B. Alat perangkai :
Boffer adalah suatu alat perangkai yang digunakan untuk menyambung kereta/gerbong dengan kereta/gerbong lainnya ke lokomotif
Rantai :
Digunakan untuk melindungi terjadinya los/terlepasnya boffer pada saat merangkai kereta sehingga masih bisa terangkai sampai dilakukan penyambungan kembali boffer tersebut.
C. Flawer Below :
Berfungsi sebagai penyekat ujung kereta satu dengan lainnya, tentunya juga berfungsi untuk melindungi manusia dari samping pada saat menyebrang diatas alas perangkai Alat ini berwarna hitam dan terbuat dari karet yang tebal
D. Boggie :
Suatu kesatuan serangkaian kaki kereta yang terdiri dari roda, peer, as roda, boks rem yang berbentuk seperti boks yang berkesinambungan dengan alat pengerem kereta. Perangkat ini memiliki beberapa jenis yang terkait dengan patas maksimal kecepatan yang di ijinkan
SDT = Sidotopo yang sebagai dipo induk kereta lokasi perawatan sarana tersebut
TS = Train Seat, pengertiannya sarana dalam fungsi sistem kelistrikan kereta
BK = Berat Kosong (29200 kg)
MD = Mulai Dipakai (biasanya tertulis lengkap, kalo sarana lama biasanya hanya tahunnya saja, misal 1965)
P24 = Perawatan 24 bulan
SGU = Balaiyasa/bengkel Surabaya Gubeng
P48 = Perawatan 48 bulan
YAD = Yang Akan Datang
Pem = Pemeliharaan yang akan dirawat
Misal Pem18 = Pemelihaaran boggie/rangkaian roda dan pengereman
Pem19 = Pemeliharaan rangkaian kelistrikan
II. Di Tubuh Kereta, Terdapat Beberapa Istilah Sebagai Berikut :
A. Keamanan dan penunjang pengoperasional kereta tersebut pada saat digunakan
Seperti :
Semboyan 21 dalam pengertian ini adalah sebagai tanda akhir dari suatu rangkaian. Di sini terdapat dua (2) perbedaan waktu untuk penggunaannya yakni siang menggunakan skip atau lempengan besi berwarna merah berbentuk bundar melonjong yang diletakkan di badan luar samping atas kereta.
Lampu yang digunakan ini terdapat 2 macam warna. Warna hijau menghadap ke depan diperuntukkan sebagai pertanda kepada ujung rangkaian depan yakni masinis/petugas lain di sekitar Ka bahwa di sisi lampu hijau tersebut merupakan akhir dari sebuah rangkaian kereta. Sedangkan untuk warna merah lampu menyala menghadap ke belakang Ka yang mengisyaratkan kepada petugas yang berdinas di sekitar Ka tersebut.
B. Alat perangkai :
Boffer adalah suatu alat perangkai yang digunakan untuk menyambung kereta/gerbong dengan kereta/gerbong lainnya ke lokomotif
Rantai :
Digunakan untuk melindungi terjadinya los/terlepasnya boffer pada saat merangkai kereta sehingga masih bisa terangkai sampai dilakukan penyambungan kembali boffer tersebut.
C. Flawer Below :
Berfungsi sebagai penyekat ujung kereta satu dengan lainnya, tentunya juga berfungsi untuk melindungi manusia dari samping pada saat menyebrang diatas alas perangkai Alat ini berwarna hitam dan terbuat dari karet yang tebal
D. Boggie :
Suatu kesatuan serangkaian kaki kereta yang terdiri dari roda, peer, as roda, boks rem yang berbentuk seperti boks yang berkesinambungan dengan alat pengerem kereta. Perangkat ini memiliki beberapa jenis yang terkait dengan patas maksimal kecepatan yang di ijinkan
III. Setiap Rangkaian Kereta terdiri dari :
1. Lokomotif CC201 sebanyak 1 unit
Istilah lokomotif adalah kepalanya kereta
C = 3 yaitu 3 roda penggerak
CC = 3-3
2 = Penomoran untuk jenis mesin diesel elestrik
01 = penomoran seri pengeluaran lokomotif
2. Kereta penumpang sebanyak 5 gerbong (tergantung subsidi)
Disini gerbong khusus digunakan oleh penumpang. Gerbong bisa lebih dari 5 tergantung dari subsidi dari pemerintahan.Seperti yang di Bandung satu rangkaian sampai 8 gerbong.
Di setiap gerbong tercukupi 106 orang. Didalamnya tertulis nomer tempat duduk, disini diurutkan mulai : - angka 1 sampai 24
- huruf A,B,C,D,E
- huruf A,B,C,D,E
Misal tiket tertulis 2: 13E yang berarti Gerbong 2 nomer urut 13 E
Setiap gerbong sudah tertulis nomernya disetiap pintu masuk gerbong. Jika gerbong 2 berarti Bapak/Ibu/Kakak pilih angka 2.
Selain itu terdapat rak besi yang ditempatkan diatas tempat duduk penumpang yang berfungsi untuk meletakkan barang bawaan penumpang, seperti meletakkan tas, makanan, dll
3. Kereta Makan Plus Pembangkit Kelas 3 Ekonomi
Kereta pembangkit terdapat genset yang berfungsi sebagai sumber listrik guna keperluan kelistrikkan di 1 rangkaian kereta tersebut, misal digunakan untuk AC, lampu, dan alat kelistrikan lainnya seperti ada di kereta makan ada pendingin, microwave, colokan hp dll
Wah, ternyata cukup banyak juga istilah tentang kereta api.
Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat buat semuanya. Dan kita bisa saling berbagi ilmu, jika dalam penulisan ini terdapat kesalahan mohon masukkannya.
Salam bahagia selalu.
Salam bahagia selalu.
No comments:
Post a Comment